Pendidikan di Indonesia
Hidup di zaman dulu dengan hidup di zaman sekarang sangatlah berbeda karena zaman sekarang zaman yang serba modern dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat turut membawa dampak negatif di dalamnya. Salah satu dampak negatifnya adalah masuknya budaya asing yang bertentangan dengan budaya asli Indonesia. Remaja atau pemuda adalah segmentasi fase pertumbuhan manusia yang paling mudah terpengaruh budaya asing tersebut. Karenanya tidak heran jika saat ini kebanyakan perilaku pemuda mengalami penyimpangan dari budaya kita. Oleh karena itu, sistem pendidikan Indonesia mulai menerapkan sebuah formula khusus yang dinamakan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter merupakan salah satu formulasi pendidikan yang cakupannya meliputi aktivitas mendidik, mengayomi, meneladani, dan menumbuhkan karakter. Pendidikan karakter sesugguhnya bukanlah barang baru dalam tradisi atau metode pendidikan di Indonesia. Kita semua pasti tahu dalam pemerintahan presiden Soekarno, Indonesia pernah menerapkan pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa Indonesia. Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, generasi yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingannya sendiri. Pendidikan karakter dijadikan wahana sosialiasasi karakter yang patut dimiliki dan ditanamkan setiap individu agar menjadi orang yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Jika nilai-nilai pendidikan karakter dapat tertanam dalam pribadi pemuda dan remaja, maka diharapkan mereka mampu bersaing dengan baik dalam segala bidang. Penerapan pendidikan karakter bisa disamakan dengan membentuk generasi yang handal, membawa bangsa Indonesia lebih maju dan dapat dibanggakan. Terdapat beberapa nilai dalam menerapkan pendidikan karakter yang berlandaskan pada budaya bangsa diantaranya yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.
Dengan adanya formulasi sistem pendidikan karakter diharapkan mampu membentuk karakter individu sesuai dengan budaya asli Indonesia. Pendidikan karakter juga diharapkan mampu menjadi benteng terhadap penyimpangan nilai budaya, norma, dan agama yang marak terjadi di kalangan generasi-generasi Indonesia.