Selasa, 12 Juni 2018

Pengertian SDLC dan Contoh Untuk Masing-Masing Tahapan


Pengertian SDLC dan Contoh Untuk Masing-Masing Tahapan


contoh gambar SDLC


System Development Life Cycle (SDLC) merupakan 

  1. sebuah proses untuk membuat dan mengubah sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. 
  2. sebuah pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: 
  • rencana(planning), 
  • analisis(analysis),
  • desain(design), 
  • implementasi(implementation), 
  • uji coba(testing) dan 
  • pengelolaan(maintenance)

6 tahapan dalam SDLC (System Development Life Cycle):

Perencanaan
Fase perencenaan adalah proses dasar untuk mengetahui mengapa sebuah sistem harus dibuat. Salah satu kegiatan proses tersebut adalah mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem atau tidak. 
Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi:
  • pembentukan dan konsolidasi tim pengembang
  • mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
  • mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem
Analisis Sistem (system analysis)
Analisis sistem akan melakukan berbagai macam analisis terhadap sebuah sistem yang sudah ada. Salah satu kegiatan fase analisa ini seperti merevisi rencana untuk mengabadikan perubahan lingkup proyek termasuk perubahan bisnis, jadwal, dan persyaratan teknis, menganalis hasil penelitian dan lain sebagainya.
Aktivitas-aktivitas yang ada dalam analisis sistem adalah:
  • mencari pemecahan pada masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus yang ada.
  • analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
  • mendefinisikan kebutuhan sistem
Desain(Design)
Desain pemodelan data konseptual yang harus diubah menjadi pemodelan data logika. Dimana data ini akan diimplementasikan ke dalam database(model data logika). Pada proses transformasi ini dapat terjadi kombinasi dan pengintegrasian model data konseptual menjadi model data logika. Keadaan ini memungkinkan terjadinya proses penambahan informasi yang dibutuhkan selama dilakukannya perubahan desain model data logika. 

Implementasi (implementation)
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan penguji sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
  • pembuatan database sesuai skema rancangan
  • pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
  • pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging)
Uji coba (testing)
Sistem yang telah dibuat dan dikembangkan tidak akan langsung digunakan secara umum ataupun secara komersil dibutuhkan sebuah proses pengujian terhadap sistem tersebut. Apabila memang dapat bekerja dengan baik dan sempurna, maka sistem siap untuk digunakan.

Pemeliharaan (maintenance)
Fase maintenance adalah sistem yang diimplementasikan mengikuti perkembangan dan perubahan apa pun yang terjadi untuk mendapatkan tujuan penggunaannya. Diantaranya meliputi:
  1. Corrective adalah memperbaiki desain atau error atau kerusakkan pada sistem.
  2. Adaptive adalah memodifikasikan sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  3. Perfective adalah melibatkan sistem untuk meyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan (penamahan fitur)
  4. Preventive adalah menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan datang.





TUGAS SOFTSKILL 4



PENGERTIAN, MANFAAT PERLINDUNGAN 
TERHADAP ASPEK-ASPEK (CONFIDENTIALITY, INTEGRITY, AVAILABILITY) 
PADA INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS)

     Information Security Management System (ISMS)  atau biasa kita sebut dengan sistem manajemen keamanan informasi biasanya  digunakan oleh para manajer untuk membuat tolak ukur, menganalisa, dan mengendalikan keamanan informasi perusahaan atau masing-masing dari mereka. Konsep utama dari sistem manajemen keamanan informasi untuk suatu organisasi adalah untuk membuat suatu rancangan, mengimplementasikan rancangan tersebut, serta menjaga agar suatu rangkaian proses dan sistem berjalan secara efektif, mengelola suatu keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan aset-aset informasi serta meminimalisir berbagai risiko keamanan informasi.

  1. Kerahasiaan (Confidentiality) yaitu aspek pencegahan untuk orang yang tidak berkepentingan  mengetahui informasi secara bebas. Hanya orang-orang yang memiliki hak sajalah yang dapat mengakses  informasi- informasi yang tepat, sama analoginya dengan email maupun data-data perdagangan dari perusahaan.
  2. Integritas yaitu aspek pencegahan dari penghapusan informasi oleh orang yang tidak berhak.      Contohnya seperti "messaging" yang tidak terjadi kerusakan atau terhapus dalam perjalanannya dari penyajian kepada para penerima yang berhak.
  3. Ketersediaan (Availability) merupakan  aspek pencegahan seperti ditahannya informasi atau      sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak bahwa informasi yang tepat hanya dapat     diakses bila dibutuhkan oleh siapa pun yang memiliki legitimasi untuk diberi izin. Contohnya  seperti "messaging system" maka pesan itu dapat dibaca oleh siapa pun yang di alamatkan atau di arahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.

Beberapa manfaat dari Information Security Management System System (ISMS) yaitu:
  1. ISO 27001 menurut Anda untuk terus meningkatkan keamanan informasi dari perusahaan Anda. Ini untuk membantu tingkat keamanan yang dibutuhkan.
  2. Dapat meyakinkan kepada klien bahwa perusahaan anda memiliki keamanan informasi sesuai standar nasional. 
  3. ISO 27001 digunakan untuk mempromosikan perusahaan.
  4. Memastikan bahwa perusahaan memiliki control atas keamanan informasi terhadap lingkungan bisnis.
  5. Operasional organisasi akan berjalan dengan baik karena tugas dan tanggung jawab terdefinisi dengan jelas.
  6. Membantu organisasi atau perusahaan menjalankan perubahan baik yang berkesinambung.