MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Paulina Maria Katharina
NPM : 15116739
Definisi dari Ilmu Sosial Dasar
Sebelum kita
mengulas pengertian dari ilmu sosial dasar, kita harus tahu kalau ilmu sosial
dasar tidak lepas dari ilmu filsafat, karena ilmu filsafat adalah ibu dari
segala ilmu pengetahuan. Ilmu filsafat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- 1. Natural science (ilmu pengetahuan alam)
- Ilmu pengetahuan dimana objek adalah benda-benda alam dengan hokum-hukum pasti dan umum berlaku kapanpun dan dimanapun.
- 2. Social science (Ilmu pengetahuan social)
- Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
- 3. The humanties (pengetahuan budaya)
- Humanties berasal dari bahasa latin “Humanus” yang berarti manusia, budaya dan halus. Jadi ilmu pengetahuan budaya adalah ilmu yang mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaannya. Metode pembelajarannya adalah dengan mengungkapkan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik , kemudian diberi arti.
Jadi ilmu sosial dasar adalah ilmu yang berdasarkan suatu
nilai dalam berkependudukkan di suatu tempat dalam suatu negara misalkan dengan
cara menilai, menyimpulkan dan menganalisis suatu permasalahan yang terjadi
dalam lingkungan sosial. Dalam konteks
ilmu social dasar nilai-nilai yang penting adalah fakta, konsep dan teori.
Semua nilai tersebut diambil dari aspek sejarah, ekonomi, geografis social,
sosiologi, antropologi dan psikologi social.
Sedangkan IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Tujuan yang di ingin capai :
Sedangkan IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Tujuan yang di ingin capai :
- Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, Memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
- Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Perbedaan yang paling dasar antara ilmu social dasar (ISD)
dengan ilmu pengetahuan social (IPS) adalah:
- Ø Ilmu Sosial Dasar (ISD) dipelajari dalam Perguruan Tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Social (IPS) dipelajari di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
- Ø Ilmu Sosial Dasar adalah mata kuliah tunggal dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kelompok dari sejumlah mata pelajaran.
- Ø Tujuan dari mempelajari Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial juga berbeda yakni tujuan dari Ilmu Sosial dasar lebih kepada pembentukkan sikap dan kepribadian sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial lebih kepada pembentukkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Persamaan antara Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah:
- Ø Baik Ilmu Sosial Dasar maupun Ilmu Pengetahuan Sosial sama sama merupakan bahan studi di bidang pendidikan.
- Ø Keduanya mempunyai materi yang berkaitan satu sama lain yakni terdiri dari fakta social dan masalah social;
- Ø Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial sama-sama ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri.
Adapun ruang lingkup dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar bisa
digolongkan menjadi 3 yaitu:
- Ø Kenyataan-kenyataan social yang muncul dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
- Ø Konsep-konsep tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat dibutuhkan untuk masuk lebih dalam ke pembahasan suatu masalah dalam ilmu social dasar.
- Ø Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara satu dengan yang lain berbeda.
Nama : Paulina Maria
Katharina
NPM : 15116739
Daftar Pustaka
BAB 2
PENDUDUK
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pekembangan Penduduk dunia
No.
|
PERIODE
|
KETERANGAN
|
Ciri-ciri
|
1.
|
Masyarakat era 1650-1800
|
Pada periode ini diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 900 juta
jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4 % per tahun.
|
·
Mulai
berkembangnya teknik pertanian
·
Berdirinya
pabrik-pabrik pada tahap awal
·
Pengembangan
sarana dan prasarana transportasi
·
Kondisi politik
di berbagai negara relatif stabil
|
2.
|
Masyarakat era 1800-1850
|
Selama periode ini (50 tahun) jumlah penduduk dunia
bertambah sekitar 33%.
|
·
Meningkatnya
tatanan politik dan ekonomi negara
·
Mulai timbulnya
kesadaran akan lingkungan
·
Adanya perhatian
untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk
|
3.
|
Masyarakat era 1850-1900
|
Di era ini didalam masyarakat mulai berkembangnya
IPTEK yg lebh komplek sebelumnya,di beberapa negara mulai turun angka
fertilitas
|
·
Mulai
dilakukannya sensus penduduk di berbagai negara
·
Peningkatan
produktivitas manusia karena kemajuan IPTEK
·
Di beberapa
negara terjadi penurunan fertilitas
|
4.
|
Masyarakat era 1900-1930
|
Periode ini sangat erat kaitannya dengan terjadinya
Perang Dunia 1.
|
Perkembangan penduduk dunia
terbagi menjadi 3 wilayah yaitu :
·
Wilayah Amerika
Serikat dan Eropa Barat pertumbuhan penduduknya mulai terkendali.
·
Wilayah Eropa timur,
Afrika Utara, Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya masih
tinggi.
·
Wilayah yang
tidak termasuk 2 wilayah diatas pertumbuhan penduduknya tinggi.
|
5.
|
Masyarakat era 1930 sampai sekarang
|
Di era ini perang dunia ke-2 dimulai yang mengakibatkan
beberapa negara maju mengalami kerugian besar dan setelah perang dunia itu
berakhir tercipta 2 negara adidaya yang mengakibatkan 2 negara tersebut
bersaing menyebabkan IPTEK berkembang sangat cepat
|
·
Berakhirnya
Perang Dunia
·
Meningkatnya
pelayanan kesehatan dan pendidikan
·
Penemuan berbagai
jenis obat dan antibiotik
·
Teknologi semakin
maju di berbagai bidang
·
Taraf ekonomi
mulai meningkat
|
Tabel Pengandaan Penduduk Dunia
Tahun
penggandaan
|
Perkiraan
penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber :
Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Demografi merupakan
istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau
penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu,
demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk ,
terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi
meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk,
serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini
pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya
yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau
elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994). Pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring
dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan
pada zamannya. Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi
:
·
Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar
,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan
yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat
dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
·
Achille Guillard (1855) memberikan
definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan
dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum,
fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga
Iskandar, 1994).
·
David v. Glass(1953) menekankan bahwa
demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses
demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
·
United Nations(1958) dan International
Union for the Scientific Study of Population/IUSSP (1982) mendefinisikan
demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, serta pertumbuhannya
·
Philip m. Hauser dan Otis Dudley
Duncan(1959) berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari
jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan
sebab-sebab perubahan tersebut.
·
Donald j. Bougue(1969) mendefinisikan
demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara statistik dsan matematik
jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan- perubahannya sebagai akibat
bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
·
George w. Brclay(1970) mendefinisikan
demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang
penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh bukan
perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu
demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahan-perubahan
kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama
mengenai perubahan jumlah, persebaran pada kommponen-komponen utama pertumbuhan
penduduk, yaitu = fertilitas, mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya
menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
Secara
singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
·
Mempelajari kuantitas, komposisi, dan
distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
·
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan
mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa datang.
·
Mengembangkan hubungan sebab akibat
antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam aspek pembangunan sosial,
ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
·
Mempelajari dan mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.
Faktor – Faktor Demografi
Ada bebarap faktor-faktor
demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk :
1.
Struktur umur
2.
Struktur perkawinan
3.
Umur kawin pertama
4.
Paritas
5.
Disrupsi perkawinan
6.
Proporsi yang kawin
Rumus Tingkat Kematian Kasar
Digunakan untuk menunjukan jumlah kelahiran per
1000 peduduk pertahun
Rumus :
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Ketika mengitung terdapat golongan umur tertentu
pada waktu 1 Tahun
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kelahiran
Ada beberapa kriteria angka kematian:
- Angka kelahiran dikatakan tinggi jika
angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan sedang jika
angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan rendah
jika angka kelahiran < 20 per tahun.
Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat. - Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. - Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu: - Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Macam-Macam Migrasi dan Proses
Migrasi
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain
Berikut adalah macam-macam migrasi:
Berikut adalah macam-macam migrasi:
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk
dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi adalah masuknya penduduk ke
dalam suatu daerah negara
tertentu. - Urbanisasi adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk
antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke
negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah
Tujuan :
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran
cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal
dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang
penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang dating ari
daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan
terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin
tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan memilih daerah tujuan
dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
- Migrasi masih akan terjadi apabila di
suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
- Orang yang berumur muda dan belum
berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah
berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin
banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Jenis Struktur Penduduk
Ada beberapa struktur
penduduk yaitu:
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi,
Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya
yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah
mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas
masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
1. Piramida Penduduk Muda
(Expansive)
Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di
suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembangseperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India
Ciri-ciri Piramida Expansive :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b.Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Stasioner itu merata,
sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat
kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat
di negara maju seperti : Singapura,
Jepang
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner
:
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c.Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Piramida Penduduk Tua
(Constructive)
Nah kalau yang ini
kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebihseperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat
kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan
penduduknya rendah. Contohnegaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat
kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
Dependency ratio juga dapat disebut
dengan angka ketergantungan atau beban ketergantungan (dependency ratio) adalah
angka yang menunjukkan besarnya penduduk golongan umur produktif yang dapat
menghasilkan barang dan jasa ekonomi bagi golongan umur muda dan umur tua
(golongan umur tidak produktif). Mereka yang digolongkan dalam kelompok umur
bekerja adalah berumur 15 tahun ke atas sampai dengan umur 64 tahun. Sedangkan
yang berumur 14 tahun ke bawah dan umur 65 tahun keatas digolongkan dalam usia
beban ketergantungan.
Rumus ratio ketergantungan adalah :
Rumus ratio ketergantungan adalah :
a.Kelompok
0-14 tahun berjumlah 12.500 orang.
b.Kelompok
15-64 tahun berjumlah 60.000 orang.
c.Sedangkan
kelompok umur 65 tahun keatas ada 8.500
Hitunglah
berapa % beban ketergantungannya dan angka ketergantungannya ?
Penyelesaian:
Rumus :
- Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik
bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak
genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman
Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal
dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan
hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk
dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
- Kebudayaan
Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai
masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan
setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia,
khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju
dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta
dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun
budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi
dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra,
seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di
Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut,
Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan
Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad
ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Abad ke 15 ketika kejayaan
maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung
Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang
kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh
dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di
daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan
Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna
terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika
kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai. Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan
tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia
adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia
seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia
Nama: Zeky Pratama
Saputra (17116925)
Abraham
Havana (10116041)
BAB
3
ILMU
SOSIAL DASAR
INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
1.
Pertumbuhan
Individu
Ø Pengertian Individu
Individu
berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu
menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan
seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan
sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah
laku spesifik dirinya
Individu
sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi
·
Raga
·
Rasa
·
Rasio
·
Rukun
·
Raga
Merupakan
bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara Individu yang satu
dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
·
Rasa
Merupakan perasaan
manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta
atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
·
Rasio
(akal pikiran)
Merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap
manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
·
Rukun
(pergaulan hidup)
Merupakan bentuk
sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia
untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
Ø Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan
lain-lain.
Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan
:
a.
Faktor
Biologis.
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat
khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik
fisik yang sama.
b.
Faktor
Geografis.
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan
mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan
fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain,
maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
c.
Faktor
Kebudayaan Khusus.
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga.
2.
Fungsi
Keluarga
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang
berarti “anggota” “kelompok kerabat”
Dalam pertumbuhkembangan suatu
individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pertahanan
terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Sering kali orang tua hanya
cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa
mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk
mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional
dan tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi
juga nonmateri.
Kesulitan para orang tua untuk
mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang
menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam
keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat.
Misalnya, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.
Fungsi
keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
A.
Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan
keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan
saling menghargai antar anggota kelurga.
B.
Fungsi Sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam
keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi.
C.
Fungsi Reproduksi
adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
D.
Fungsi Ekomomi
adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya
yaitu : sandang, pangan dan papan.
E.
Fungsi Perawatan Kesehatan
adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Macam-macam Fungsi Keluarga :
·
Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik
anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain
pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar
sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
·
Fungsi Religius
Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan
kepada ana-anak sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai
agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini.
Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
·
Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga.
Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang
ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan
keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
3.
Keluarga Dan Masyarakat
Ø
Pengertian Keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Ø
Pengertian Masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu
satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya
adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab
Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti
saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
o
GOLONGAN MASYARAKAT
§
Masyarakat Sederhana.
Dalam
lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,
nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan
fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.
§
Masyarakat Maju.
Masyarakat
maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
o
Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat
Industri.
§
Masyarakat non Industri.
Secara
garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group).
v
Kelompok Primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”,
sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling
mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau
pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak
secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para
anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok
belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
v
Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar
anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
§
Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
4.
Hubungan
Antara Individu, Masyarakat Dan Kelompok
Aspek
individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada
individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok tidak akan ada
keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat. Sementara di pihak
lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya.
5.
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang
cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A.
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan
kota yang lebih modern
- Sarana
dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak
lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan
sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B.
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan
pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C.
Keuntungan Urbanisasi
- Memoderenisasikan
warga desa
- Menambah
pengetahuan warga desa
- Menjalin
kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
D.
Akibat urbanisasi
- Terbentuknya
suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin
meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
- Masalah
perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan
hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Nama: Muhammad Khansapuri
NPM
: 14116976
Daftar
Pustaka
BAB
4
PEMUDA
DAN SOSIALISASI
Pemuda
Siapa itu pemuda? Pemuda diidentikkan
dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan
perubahan-perubahan dimasa yang akan datang.
Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi
kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan
dan kemajuan negara ini.
Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman
atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peranyang harus dijalankan oleh
individu. Proses sosialisasi banyak ditentukan
oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan
inkulturasi yang mementingkan nilai nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa
individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam
kelompok,melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses
sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di Masayrakat
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda
dimasyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya dimasyarakat.
Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang
sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah,
ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga
yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi
pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum
yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi
malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran
tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Pola Dasar Pembinaan
dan Pengembangan Generasi Pemuda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan
generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan
Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978.
Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar Menggunakannya sebagai pedoman
sehingga pelaksanaanya Dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan
dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
·
Landasan
Idiil : Pancasila
·
Landasan
Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
·
Landasan
Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
·
Landasan
Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
·
Landasan
Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Pengertian pokok
pembinaan dan pengembangan generasi muda
Generasi merupakan generasi penerus
perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, diharapkan
mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kehidupan bangsa dan
negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus
dan kesempatan yang seluas- luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara
wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
Tujuan Pokok
Sosialisasi
·
Individu
harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan
kelak dimasyarakat.
·
Individu
harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
·
Pengendalian
fungsi-fungsi organik yang dipelajarimelalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
·
Bertingkah
laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
IMAN MULYAWAN SAPUTRA
NPM : 13116470
Tidak ada komentar:
Posting Komentar