Sabtu, 07 April 2018

Refleksi

Refleksi Diri 
Pada diri kita akan selalu kita dapatkan salah satunya atau mungkin kedua-duanya dalam intensitas yang berbeda-beda, yaitu pola-pola gagal dan pola-pola sukses. Kalau kita mendapatkan pada diri kita pola-pola sukses, ya tidak masalah. Namun akan lain jadinya jika kita mendapatkan pola-pola sukses. Jika hal terakhir ini yang terjadi maka biasanya segala sesuatu di luar diri kita yang akan sering disalahkan.
Tapi pernahkah Anda merenung bahwa apapun yang terjadi pada Anda, hanya Andalah penyebabnya. Pernahkah Anda mencoba masuk ke dalam diri Anda dan menyelami apa yang Anda pikirkan dan rasakan ketika mendapatkan sebuah pola-pola gagal. Maksud saya adalah bukan perasaan marah dan jengkel saja, tetapi selamilah lebih dalam lagi dan bersifat jujurlah terhadap diri Anda sendiri.
Bagaimana pun juga, hanya Anda yang dapat jujur terhadap diri Anda sendiri karena tidak seorang pun yang tahu apa yang Anda pikirkan dan rasakan. Berlaku jujur terhadap pikiran dan perasaan Anda sendiri merupakan batu loncatan yang dahsyat dalam melakukan pola-pola sukses.
Dengan berlaku jujur terhadap pikiran dan perasaan yang muncul, bukan tidak mungkin Anda akan mengetahui bahwa ada sesuatu dalam diri Anda yang percaya Anda tidak pantas mendapatkan kenaikan gaji, kesuksesan, kenaikan karir, hubungan yang romantis? Atau mungkin secara rasional Anda mengatakan bahwa Anda layak mendapatkan kenaikan gaji, mendapatkan kesuksesan, atau kenaikan karir, namun Anda merasa bahwa Anda tidak layak untuk mendapatkannya dengan berbagai alasan.
Atau mungkin sewaktu Anda kecil, ketika Anda mengutarakan kepada orang tua, keluarga, teman, atau guru bahwa Anda ingin menjadi orang yang hebat, Anda begitu luar biasa, Anda ingin sukses; mereka secara spontan mengejek Anda dan mengatakan bahwa Anda harus berhenti bermimpi dan realistis. Mereka mungkin tidak bermaksud untuk mengkritik Anda. Mereka mungkin ingin menunjukkan kepada Anda jalan yang “benar”. Mereka mungkin ingin memberitahu kepada Anda bahwa hidup ini haruslah “realistis”. Dan yang mereka katakan adalah sesuatu maksud baik kepada Anda, tapi hal itu justru menjadi program negatif kepada Anda. 
Sekian tulisan saya kali ini. Semoga berguna bagi semua pembaca. #sabtulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar