Kamis, 08 Maret 2018

TUGAS BAHASA INDONESIA





Pahlawan Nasional Teladan Kami




Pasti tidak asing bagi kita semua orang Indonesia nama pahlawan nasional "Bapak Ki Hajar Dewantara".Beliau adalah salah satu aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Beliau merupakan sosok yang peduli akan pendidikan bangsa Indonesia ini. Karena kepeduliannya yang sangat tinggi pada zamannya, beliau mendirikan Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi rakyat jelata adat untuk dapat memperoleh hak atas pendidikan serta aristokrasi. Di tengah-tengah perjuangannya dalam dunia pendidikan Ki Hajar Dewantara juga tetap rajin menulis. Tulisannya berjumlah ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulah, ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Ki Hajar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta, 2 Mei 1889 - meninggal pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dengan usia 69 tahun. Hal yang menarik yang perlu kita ketahui adalah tanggal lahir dari Ki Hajar Dewantoro menjadi tanggal memperingati hari "Pendidikan Nasional" di Indonesia. Tidak hanya dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei  merupakan tanggal ditetapkan sebagai hari Pahlawan Pergerakan Nasional. Bagian dari slogan "Tut Wuri Handayani" menjadi slogan Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya bisa kita lihat juga di salah satu nama dari kapal perang Indonesia KRI Ki Hajar Dewantara. Gambar dirinya diabadikan pada tagihan 20.000 dolar tahun 1998 emisi.
Oleh ex Presiden Bapak Soekarno, Ki Hajar Dewantara dikukuhkan sebagai pahlawan nasional untuk ke-2 pada tanggal 28 November 1959 (Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Hal menarik lainnya dari sosok bapak Ki Hajar Dewantara yaitu 3 pepatah bijak yang disampaikan oleh beliau sendiri yakni:
1. "Ing Ngarso Sung Tulodho" yaitu ketika di depan publik, kita harus bisa memberikan contoh atau teladan yang baik kepada orang lain.
2. "Ing Madyo Mangun Karsa" yang artinya ketika di tengah atau di antara publik, kita harus mangun kurso atau bekerja keras dan membangun kinerja yang baik.
3. "Tut Wuri Handayani" yaitu ketika kita ada di belakang, kita harus memberi semangat dan motivasi untuk orang lain.

Untuk itu kita sebagai penerus bangsa, kita harus mengamalkan pepatah ini dalam kehidupan sehari-hari. Tak harus dengan berperang melawan penjajah tetapi dengan kesungguhan melakukan hal positif sesuai profesi secara tidak langsung akan melksakan amalannya. Setiap peserta didik di Indonesia seharusnya tidak hanya menghafal saja ketiga pepatah bijak dari bapak Ki Hajar Dewantara melainkan perlu di amalkan dan di hayati dalam kehidupan masing-masing pribadi dengan profesi mereka tentunya.      
         










Tidak ada komentar:

Posting Komentar